Senin, 21 November 2011


Inferensi sosial
Inferensi sosial adalah persepsi tentang orang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk memahami orang atau orang lain. Berbeda dengan persepsi benda atau objek yang sifatnya objektif. Persepsi sosial sifatnya subjektif.
Menurut rakhmat ada empat perbedaan antara persepsi objek dan persepsi orang yang disebut persepsi interpersonal.
Pertama: persepsi objek, stimuli ditangkap pancaindra melalui benda-benda fisik seperti gelombang suara, cahaya, suhu, temperatur. Sedangkan pada persepsi orang, stimuli ditangkap melalui lambing verbal atau grafis yang disampaikan pihak ketiga.
Kedua: persepsi tentang orang jauh lebih sulit dibanding persepsi objek. Pada persepsi objek kita hanya menanggapi sifat-sifat luar objek tersebut. Namun pada persepsi orang, kita mencoba memahami apa yang tidak ditangkap oleh alat indra kita.
Ketiga: saat melakukan persepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita. Namun ketika melakukan persepsi terhadap orang lain, berbagai faktor telibat seperti faktor-faktor personal kita maupun hubungan antara kita dengan orang tersebut.
Keempat: objek relative tetap tetapi orang cenderung berubah-ubah.
Interferensi soasial dating umumnya dari 4 sumber
1. informasi sosial tentang orang lain
2. penampilan
3.petunjuk nonverbal
4. implikasi tindakan-tindakan orang lain
Artribusi
Atribusi dapat diartikan proses penyimpulan motif, maksud dan karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak. Atribusi mengenai orang lain biasanya mengacu pada atribusi tentang perilaku orang lain.    
Ada prinsip prinsip yang harus digunakan untuk menjelaskan hal tersebut:
1. prinsip yang menyebutkan bahwa pertama-tama kita harus tahu benar bahwa tidak ada faktor eksternal dari dirinya yang membuatnya mampu melakukan satu tindakan tertentu.
2. faktor lain yang juga juga penting dalam melihat perilaku seseorang adalah dari harapan atau dugaan yang kita miliki tentang perilaku seseorang, berdasarkan informasi yang telah kita miliki tentang orang itu.
Teori-teori atribusi
1. teori penyimpulan terkait
Menurut teori ini, perilaku orang merupakan sumber informasi yang kaya.dengan demikian, apabila kita mengamati perilaku orang lain dengan cermat, kita dapat mengambil kesimpulan.
2. teori analisis kausal
Menurut teori ini, ada beberapa hal yang membuat seseorang mencari penyebab kejadian sesuatu diantaranya.
a. kejadian yang tidak terduga
b. kejadian negatif
c. kejadian ekstreem
d. sikap ketergantungan
e. mempertahankan schemata
atribusi tentang diri
dalam atribusi tentang diri tentang diri sendiri kita mencari sebab akibat suatu tindakan yang kita lakukan. Hal ini tentunya juga berhubungan dengan atribusi disposisidan situasional yang ada. Pendekatan ini memberikan pemahaman tentang persepsi diri mengenai:

sikap
telah banyak penelitian yang menunjukan bahwa seseorang memikirkan sikap mereka sendiri melalui intropeksi, dengan melihat kembali berbagai pemikiran dan perasaannya secara sadar.
Motivasi
Dalam elemen ini, manusia cenderung mau melakukan sesuatu dengan ganjaran atau imbalan tinggi.
Emosi
Para penelitian mengatakan bahwa pada dasarnya manusia mengenal apa yang dirasakan dengan cara mempertimbangkan atau memahami keadaan psikologi, mental, dan berbagai dorongan eksternal yang menyebabkan hal itu terjadi.



Sumber: Armando, Nina m. 2008. PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Jakarta: universitas terbuka
 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar