Senin, 21 November 2011



KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik)
Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.

Ciri-ciri komunikasi massa

1.     Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
2.     Komunikator memiliki keahlian tertentu
3.     Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana
4.     Khalayak yang dituju heterogen dan anonim
5.     Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan
6.     Ada pengaruh yang dikehendaki
7.     Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.
8.     Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.


Efek komunikasi masa terhadap individu
Menurut Steven A. Chafee, komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu:
1.     Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
2.     Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
3.     Efek penjadwalan kegiatan
4.     Efek penyaluran/ penghilang perasaan
5.     Efek perasaan terhadap jenis media


Sumber: Armando, Nina m. 2008. PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Jakarta: universitas terbuka


                             SIKAP DAN PERILAKU
Sikap
Sikap dapat didefinisikan sebagai posisi yang diambil dan dihayati seseorang terhadap benda, masalah, atau lembaga. Beberapa sikap bersikap abstrak
            Menurut weber, sikap adalah sebuah reaksi evaluatif terhadap orang, peristiwa, atau aspek lain terhadap hidupnya.
Ciri khas sikap adalah sebagai berikut.
1.      mempunyai objek tertentu
(orang, perilaku, situasi dan benda)
      2. mengandung penilaian
(setuju tidak setuju, suka tidak suka)  sikap terbentuk dari kesimpulan yang kita peroleh tentang pengalaman di masa lalu, untuk mempermudah pilihan perilaku kita nantinya
Model-model yang menjelaskan sikap
1. Model satu dimensi
Model ini merupakan model paling sederhana dalam menjelaskan sikap secara langsung. Misalkan ketika anda menonton film horor anda memilih untuk tidak menonton karena tidak suka akibatnya anda akan menjauhi film tersebut
2 Model tiga dimensi
Model ini mejelaskan sikap dalam jangkauan yang lebih luas
berdasarkan pengalaman psikologi. Sikap ini menyangkut 3 dimensi
1.      Pengalaman kognitif (kepercayaan)


2.      Pengalaman afektif (emosi)


3.      Perilaku (pilihan dan tindakan)


   Pengukuran sikap
         Ada beberapa teknik yang biasa digunakan mengukur sikap diantaranya sebagai berikut:
         Skala thurstone
         Mengembangkan pendekatan statistik pertama dalam mengukur sikap. Misalkan kita urutkan skala sikap dari 1 sampai 10
         Skala likert
         Mengembangkan skala pengukuran yang mengembangkan beberapa sikap. Responden kemudian satu angka dari skala setuju sampai tidak setuju
         Skala sematic differential
         Dasar teorinya adalah bahwa sikap orang terhadap suatu objek dapat diketahui jika kita mengetahui konotasi dari kata yang melambankan objek tersebut.
Keterkaitan sikap dan perilaku
         Para peneliti telah menemukan bahwa dugaan sikap akan tergantung dari cara sikap itu dibentuk, diukur, dan dialami. Berikut uraian tentang kaitan antara sikap dan perilaku.
         1. perilaku yang spesifik
         Semakin spesifik atau khusus satu sikap terhadap perilaku maka akan semakin baik dalam memperkirakan perilaku yang terkait
         2. potensi sikap
         Semakin kuat satu sikap dalam pemikiran seseorang maka semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku
         3. penonjolan sikap
         Berkaitan dengan potensi sikap adalah adanya kualitas sikap, sikap akan semakin terlihat atau menonjol jika lebih disadari kehadirannya dalam sikap kita 
Perubahan sikap
         Berikut komponen komunikasi persuasif yang dapat mempengaruhi perubahan sikap
1.      sumber
2.      pesan
3.      audience (khalayak)
4.      efek stiuasional

Sumber: Armando, Nina m. 2008. PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Jakarta: universitas terbuka